Belajar Cinta Negeri dari Film Rudy Habibie

Selasa, Januari 03, 2017





Sebuah film, sangat efektif untuk memengaruhi penontonnya. Sisi audio visual yang dibawa sebuah film mempu membangkitkan emosi para pemirsa untuk manut dan seolah mengalami sendiri apa yang dilihat dna didengarnya dalam sebuah film. Kehebatan sebuah fim itulah yang harus dimanfaatkan para sineas film untuk menampilkan sebuah film terbaik, yang kaya akan makna dan kaya pesan moral akan kebaikan dan kebajikan.


Sala satu film tahun 2016 yang menurutku cukup apik dan kaya pesan moral adalah film Rudy Habibie (Habibie & Ainun 2). Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini mengkisahkan tentang putra bangsa Indonesia, seorang Visioner muda Genius bernama Rudy, nama panggilan kecil Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden RI ke-3.


Cita-cita, jerih payah, suka duka dan ideologi Rudy dikemas secara baik oleh sutradara ternama, istri Zaskia Adya Mecca. Sama seperti di film Habibie Ainun, Reza Rahardian kembali dipercaya untuk memerankan sebagai Rudy dan Chelsea Islan berperan sebagai gadis Polandia blasteran Jerman bernama Ilona, yang merupakan kekasih Rudy, saat belajar di Jerman.


Film biografi tokoh ini di produksi oleh MD Picture dan tayang perdana bertepatan dengan hari lahirnya yang ke 80 pada 25 Juni 2016 dan mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 30 Juni.


Film Rudy Habibie di angkat dari Novel karangan Ginatri S Noer yang juga berkontribusi dalam penulisan skenario film ini. Bercerita ketika Rudy sudah berada di Kota Aachen, Jerman. Rudy yang dibantu oleh seorang pastur mencari tempat tinggal dan akhirnya menemukan kamar murah berada di loteng rumah milik pasangan Belanda – Jerman.

Mengingat masa kecilnya ketika masih di Pare-pare Sulawesi. Rudy kecil tengah bermain di bukit bersama kawan-kawannya secara tiba-tiba pesawat tempur Jepang menyerang lalu terdengar suara ledakan keras.


Rumah orang tuanya pun ikut hancur terkena ledakan dan mereka sekeluarga akhirnya mengungsi ke rumah Kakek dan Neneknya Rudy di Gorontalo. Ayahnya yang biasa di panggil Papi (Donny Damara) berprofesi sebagai ahli pertanian memberikan petuah agar dirinya selalu menjadi “Mata Air” yang bisa membawa manfaat dan kehidupan untuk semua orang.




Suka-duka menuntut ilmu di luar negeri ditampilkan begitu dahsyat. Kelaparan, aair mata, disajikan dengan penuh makna, bahwa kehidupan harus terus diperjuangkan. Dan inilah menurutku pesan moral yang kuat, kita harus gigih dan memperjuangkan apa yang menjadi cita-cita kita.



Saat belajar di Jerman, Rudy mempunyai banyak teman yang mempunyai latar belakang yang berbeda, Liem Keng Kie (Ernest Prakasa) seorang keturunan Tionghoa Bandung adalah salah satu temannya ketika di ITB, Poltak Hasibuan (Boris Bokir) anak medan yang pandai berkelakar, Peter Manumasa (Pandji Pragiwaksono) seorang mantan pejuang kemerdekaan dan Ayu (Diah Permatasari) seorang putri keraton solo.

Selama masa kuliah kepintaran dan ketekunannya sangat di sukai oleh temannya walaupun ada beberapa kalangan yang tidak menyukai dirinya dengan alasan Rudy terlalu idealis. kehidupan Studinya walau banyak sekali rintangan dan kesulitan, Rudy yang selalu di dukung oleh ibunya (Dian Nitami) selalu berpesan agar selalu menjaga sholat lima waktu  di dalam kesehariannya.


Kisah asmara yang terjalin di Film Rudy Habibie ini juga luar biasa. Illona Lanovska salah satu temannya yang paling mendukung dan selalu percaya apa yang di lakukan Rudy ternyata sangat mencintai Rudy. Keduanya pun menjalin kisah cinta yang cukup keren. Illona benar benar memperlihatkan cinta suci dan pengorbanannya terhadap Rudy.

Sayng, kisah cintanya pun harus kandas di kala sang Visioner di hadapkan pilihan yang berat, tinggal di Jerman dengan Illona atau harus ke Indonesia membangun industri dirgantara untuk negaranya. Di sinilah adegan yang paling indah, dan so sweetbanget. Saat Rudy diminta memutuskan pilihan untuk menemui Illona di sebuah stasiun kereta api. Illona begitu mengharapkan kehadiran Rudy di stasiun. Artinya, saat Rudy datang, Illona akan mengajak serta Rudy naik kereta api. Tetapi meskipun Rudy tetap datang, tetapi Rudy tak bisa pergi bersama, Rudy lebih memilih Indonesia, dari pada cintanya. Adegan perpisahan ini cukup dramatis dengan musik yang begitu pas.   




Kemampuan Akting Reza Rahardian memang pantas di sanjung mulai dari logat dan fasih dalam berbahasa Jerman membuat penonton benar benar melihat Rudy di masa lalu dan juga kemampuan Chelsea Islan benar benar memperlihatkan cinta suci dan pengorbanannya terhadap Rudy.

Menonton film ini juga kita dikuatkan akan sebuah kebersamaan dan organisasi. Bagaimana memobilisasi teman-teman dan menunjukkan tekad yang kuat dalam organisasi, kita bisa meniru dalam film ini. Yang paling penting, yang yang paling justru, justru kita hraus belajar akan cinta dan nasionalisme terhadap negeri ini dari Rudy Habibie. Adegan penutupnya begitu menggugah dan melecut semangat.

"Perjalanan ini masih panjang. Saya tak akan pernah menyerah! Saya mencintai Indonesia, Saya percaya Indonesia, dan Saya akan kembali untuk terus berjuang, untuk ibu pertiwi"
 
Itulah petikan skenario terakhir di film tersebut sambil diringi musik dari CJR “Mata Air” yang sangat enak didengar.
"Menjadi mata air
Yang terus mengalir
Selalu memberi karya terbaik
Bagi bangsa"
(*)






Detail Cast and Crew Film Rudy Habibie (2016)
Genre : Drama
Produser : Manoj Punjabi
Sutradara : Hanung Bramantyo
Penulis Naskah : Ginanti S. Noer
Pemain Film :

Reza Rahadian sebagai (Rudy Habibie)
Chelsea Islan
Indah Permatasari
Ernest Prakasa
Boris Bokir
Cakra Khan
Verdi Solaiman
Donny Damara
Dian Nitami
Pandji Pragiwaksono

Tanggal Rilis : 25 Juni 2016
Rumah Produksi : MD Pictures
MPAA : Remaja (R 13+)
Durasi : 2 jam 17 menit
Negara : Indonesia


NONTON RUDY HABIBIE FULL MOVIE

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images