Setia Mengawal Eksistensi Rebana Al-Mubarok

Minggu, September 19, 2010


SOSOK Ashfal Maula menjadi besar dan dikenal sebagai pelantun salawat dan juga seorang qari’ salah satunya bermula dari grup Rebana Al-Mubarok. Dari grup Rebana Madrasah Qudsiyyah Kudus inilah Gus Apang, panggilan akrabnya, mencurahkan segala kemampuan serta vokal uniknya untuk grup.


Grup Rebana ini berdiri sejak 1997 dan masuk dapur rekaman sejak 1999. Sembilan album telah diluncurkan dan saat ini sedang menggarap album ke sepuluh. Dari beberapa album tersebut Gus Apang menjadi salah satu vokal yang hingga kini masih terus menghiasi vokal-vokal di album tersebut. Tentu saja dengan ditambah dengan beberapa vokalis yang lain.

Gus Apang mengakui, dari Al-Mubarok inilah dirinya mampu lebih baik dalam mengekspresikan kesenian melalui lagu-lagu salawat serta lagu religi lainnya. Hingga kini Gus Apang terus memantau serta mengawal grup rebana ini selama masuk dapur rekaman. ”Kalau tampil sehari-hari bersama Al-Mubarok kini sudah sangat jarang, tetapi kalau proses rekaman masih dilibatkan,” kata dia.

Baca: Pengalaman Gus Apang Konser di Hongkong


Alumnus MA Qudsiyyah tahun 2000 tersebut mengungkapkan, posisinya di dalam jam’iyyah ad-dufuf Al-Mubarok tersebut memang tidak lagi sebagai anggota karena ia telah lulus dari Madrasah Qudsiyyah. Akan tetapi bukan berarti ia lepas begitu saja, karena setelah lulus beberapa alumni masih diikat masuk dalam organisasi tersebut, termasuk Gus Apang. Sehingga, hingga kini ia terus terlibat dalam perjalanan Al-Mubarok.

Saat disinggung mengenai eksistensi Al-Mubarok hingga kini, pria yang juga hafal Alquran ini mengungkapkan bahwa Al-Mubarok terus mengikuti perkembangan zaman. “Dari tahun ke tahun penggarapan musik setiap kali rekaman selalu mengikuti zaman. Sehingga tidak monoton dan tetap digemari masyarakat,” terangnya.

Meski begitu, lanjutnya, beberapa alumni mantan personel Al-Mubarok terkadang juga menanyakan kenapa warna musik Al-Mubarok tidak sama dengan Al-Mubarok pada waktu awal-awal. “Saya jawab saja, bahwa zaman telah bergeser, personelnya berbeda, orang-orangnya berbeda, tentu mereka mereka punya kreativitas tersendiri,” jelasnya.

Disebutkan, selama ini Al-Mubarok memang masih konsisten dengan menggunakan peralatan musik tradisinal, yakni dengan menggunakan terbang, ketipung, dan kendang. Di grup juga tidak menggunakan alat-alat musik modern sperti keyboard maupun gitar bass, dan lain sebagainya tetapi masih eksis mempertahankan alat-alat tradisional. “Meski menggunakan alat tradisional bukan berarti kreativitas kita mandeg,” katanya.

Dalam proses rekaman album Al-Mubarok ke sepuluh ini, alumnus Pondok Pesantren Al-Munawir Jogjakarta ini terlibat banyak hal dalam proses tersebut. Selain terlibat pada olah vokal dalam album, dirinya juga secara penuh terlibat terkait soal konsep pembuatan klip video album tersebut. “Album ke sepuluh ini nanti diluncurkan bebarengan dengan video klipnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sebenarnya proses rekaman lagu telah rampung dengan total delapan judul lagu yang ada. Namun, belum bisa diluncurkan ke pasaran karena masih menunggu proses video klip rampung. ”Kita bakal meluncurkan album sekaligus video klipnya sehingga masyarakat akan semakin teratrik,” tambahnya.

Baca: Mengenal Lebih Dekat Profil Gus Apang


Dari kesekian lagu tersebut lagu Salawat Asnawiyah karya pendiri Madrasah Qudsiyah KHR Asnawi tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan. Sejak awal, di setiap kali rekaman album grup rebana ini, lagu Salawat Asnawiyah menjadi lagu yang tak ketinggalan. Namun uniknya, dari sembilan album yang telah diluncurkan, Salawat Asnawiyah dilantunkan dengan nada yang berbeda di setiap albumnya.

Saat disinggung tentang konsep video klip yang baru pertama kali dibuat grup rebana di Kudus ini, ia sedikit membocorkan tentang konsep tersebut. “Intinya kita bakal mengeksplor bakat-bakat santri Qudsiyyah,” paparnya.

Dijelaskan, banyak hal yang akan diangkat dalam proses pembuatan video klip tersebut. Salah satunya adalah bakat santri tentang dunia kesenian teater dan juga kartun. ”Yang jelas kita bakal menggunakan semua potensi para santri,” imbuhnya. (*)

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images