Slamet Fakih, Pria Aceh yang Berjalan Kaki Keliling Indonesia

Minggu, Mei 23, 2010



Galang Persaudaraan untuk Teguhkan Bhineka Tunggal Ika

Berbekal keinginan yang kuat mengenal seluruh masyarakat Indonesia, Slamet Fakih, 29, warga Nangroe Aceh Darussalam (NAD), nekat berkeliling Indonesia dengan jalan kaki. Misinya tak lain adalah untuk menyambung tali persaudaraan antarsesama.

MUHAMMAD KHARIS, Kudus

Suasana di GOR Wergu Wetan memang jarang sekali sepi dari lalu lalang masyarakat Kudus. Selain sebagai tempat olahraga, kawasan GOR Wergu Wetan juga digunakan sebagai tempat untuk bersantai sambil ngopi atau hanya sekedar makan jagung bakar yang memang banyak terdapat warungnya di sana.

Begitu pula pada Jumat (21/5) malam lalu. Suasana di GOR juga tetap ramai. Namun, ada satu yang berbeda saat itu. Di antara orang yang berkumpul tersebut, ada pria Aceh yang berjalan kaki keliling Indonesia dan kebetulan sedang mampir di Kudus. Namanya Slamet Fakih, 29. Dia telah dua hari berada di Kudus.

Pria ini telah berjalan kaki mengelilingi Sumatera dan sebagian pulau Jawa. Cita-citanya adalah dirinya ingin sukses keliling Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Kepada Radar Kudus, pria yang berasal dari Desa Berandang, RT 1/I, Kecamatan Laweh Sumur, Kabupaten Aceh Tenggara , Provinsi Nangroe Aceh Darussalam ini, mengatakan bahwa munculnya niat untuk keliling Indonesia bermula pasca terjadinya tsunami di Aceh tahun 2004 lalu.

"Saat itu saya kepikiran untuk ingin menjalin persudaraan dengan seluruh bangsa Indonesia yang lain," terangnya.

Kemudian pada tahun 2007, pria kelahiran Pasujudan, 16 April 1981 ini, kemudian membulatkan tekad dan mulai mempersiapkan diri untuk mewujudkan mimpinya keliling Indonesia. "Karena tidak punya kendaraan, akhirnya saya memutuskan keliling Indonesia dengan jalan kaki," tuturnya.

Niat untuk keliling nusantara ini, tak lain adalah untuk menjalin persaudaraan dengan seluruh masyarakat yang ada di negara ini. "Saya ingin silaturrahim dan menjalin persaudaraan dengan semua masyarakat Indonesia," sambungnya.

Selain itu, dirinya juga membawa misi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. "Tentunya dengan saling mengenal semua masyarakat Indonesia yang plural, kita akan teguhkan kembali Bhineka Tunggal Ika di kehidupan bangsa ini," tegas pria lulusan SMA 1 Cane, Aceh Tenggara, tahun 1999 itu yakin.

Persiapan yang dilakukan pada tahun 2007 adalah dengan mempersiapkan fisik dengan berolahraga secara rutin. Tepat pada pertengahan November tahun 2008, anak pertama dari dua bersaudara pasangan Prambudi (alm) dan Sriwijaya (almh) ini, memulai perjalanan dengan hanya membawa bekal beberapa helai pakaian, obat-obatan, sleeping back, yang dimasukkan dalam ransel serta uang saku. "Saat itu uang saya hanya Rp 100 ribu," terangnya.

Sejak itu, ia mulai perjalanan keliling Sumatera dengan berjalan kaki. Mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Palembang, dan Lampung. Perjalanan tersebut akhirnya sampai juga di pulau Jawa, tepatnya pada Desember 2009. Ia kemudian berjalan kaki keliling pulau Jawa dari Jakarta, Bekasi, Cirebon, Brebes, Tegal, Batang, Kendal, Semarang, Demak, dan kemudian tiba di Kudus pada Rabu (19/5) malam lalu.

Selama dua hari di Kudus ini, telah beberapa lokasi yang dikunjunginya. Antara lain di Markas Polres Kudus, Pendapa Kabupaten Kudus, GOR Kudus, serta beberapa lokasi lainnya. "Kudus asyik kotanya. Masyarakatnya ramah, kental Jawanya," ungkapnya saat ditanya tentang kesan berada di Kudus.

Di Kota Kretek ini, ia disambut klub sepeda motor Vocus Kudus dan M2M Kudus. Segala keperluannya selama berada di Kudus pun ditanggung oleh dua klub tersebut. "Sebetulnya masih betah di Kudus. Tetapi ini sudah harus melanjutkan perjalanan kembali ke Pati," pamitnya sesaat sebelum meninggalkan GOR.

Rencananya, ia melanjutkan perjalanan menuju Pati hingga nanti akan menuju Jawa Timur. Kemudian pindah ke pulau lainnya di seluruh Indonesia. "Paling tidak dalam satu hari bisa menempuh 40 kilometer," katanya.

Pada setiap kota yang dilaluinya, sebagai tanda bukti, Slamet meminta surat jalan kepada polres dan pemkab setempat. Selain mendapatkan surat jalan dari polres dan pemkab, di Kudus Slamet juga memperoleh surat dari Persiku Kudus. Karena sebagian suporter Persiku juga menyambutnya saat berada di Kudus. Perjalanan ini djadwalkan akan berakhir di Papua pada 2014 mendatang. (*/mer)

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images