WN Kanada Berjalan Kaki Keliling Dunia Serukan Perdamaian

Minggu, Mei 09, 2010



Kota Kudus kedatangan tamu istimewa, Jean Beliveau asal Kanada. Lelaki berusia 54 tahun itu tengah berkeliling dunia dengan berjalan kaki.

Di tahun kesembilan petualangannya dia sampai di Kudus Minggu kemarin (23/8). Dia memulai perjalanan itu tepat pada ulang tahunnya ke-45 pada 18 Agustus 2000.

Selama menjalani petualangan itu dia membawa tas besar yang didorong berisi makanan, sleeping bag, obat-obatan, pakaian, handuk, dan buku catatan.

Ketika ditemui Radar Kudus di SPBU Dersalam, Kudus, Minggu kemarin (23/8), Beliveau sedang istirahat dan makan siang. Dia berujar, dirinya sangat menikmati sambutan dari warga Indonesia. ''Sejak dua minggu lalu saya telah melakukan perjalanan di Indonesia,'' katanya.

Di Kudus, Beliveau telah berkunjung ke Menara Kudus dan berfoto-foto di sana. Dia mengatakan telah diterima baik di Kota Kudus ini dan diberikan tempat singgah serta makanan.

Dari Kudus, Beliveau akan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju ke Pati, Surabaya, Bali, dan ke Timor Leste. Beliveau yang berasal dari Left Montreal, Kanada, mengaku berkeliling dunia untuk misi perdamaian dan tanpa kekerasan untuk anak-anak.

Menurut catatannya, selama sembilan tahun berjalan, dia sudah menempuh jarak 60.850 km. Targetnya adalah dari total 75.000 km. Indonesia adalah negara ke-60 yang dia singgahi.

Perjalanan panjangnya itu adalah impian yang muncul di benaknya sejak berusia 44 tahun. ''Saya ingin melepas rutinitas dengan berjalan kaki keliling dunia,'' ungkapnya.

Dia mengaku tidak mudah untuk mewujudkan keinginan itu. Keluarganya sempat mencegah dia mewujudkan keinginan tersebut. Akhirnya, sang istri bisa memahami. ''Bahkan, dia terus mendukung keinginan saya ini,'' katanya.

Bapak satu putra dan satu putri itu kemudian melakukan perjalanan dengan hanya berbekal USD 3.000 (sekitar Rp 27 juta). Dia mengawali perjalanan dari Amerika Utara ke Amerika Selatan. Kemudian, dia menyeberang ke Afrika Selatan, Eropa, Timur Tengah, Asia, Australia, Selandia Baru, dan kembali ke Kanada.

Beliveau memperkirakan, perjalanannya itu membutuhkan waktu sebelas tahun dan akan berakhir Oktober 2011. Saat itu bertepatan dengan deklarasi International Decade for Culture of Peace and non-Violance for The Children and World (Dasawarsa Budaya Damai dan Non Kekerasan untuk Anak-Anak dan Dunia Tingkat Internasional) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Selama sembilan tahun melakukan perjalanan itu, dia berkomunikasi dengan keluarga melalui sarana internet. Beberapa kali sang istri menyusul Beliveau ke beberapa negara. ''Namun, dia tidak ikut berjalan,'' katanya. (cw3/jpnn/ruk)

Jawa Pos, edisi Senin, 24 Agustus 2009
http://www.jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=87022

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images