3 Cara Hidup Hemat

Sabtu, Januari 26, 2013


Sebagaimana kesukaan manusia, yang dalam ilmu ekonomi disebut sebagai Prinsip ekonomi, adalah dengan mengeluarkan biaya yang murah mendapatkan barang yang berkualitas baik. Artinya kehematan dalam pengeluaran keuangan menjadi tetapi di salah satu hal yang sangat diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebagaimana dewasa ini, semua harga-harga cenderung merangkak naik. kebutuhan rumah tangga naik, harga BBM naik, sembako naik, tetapi di sisi lain, pendapatan atau gaji belum tentu naik. Tentu saja, fakta ini membuat kepala nyut-nyut, alias berfikir keras dan memutar otak bagaimana caranya memenuhi kebutuhan sehari hari. 

Siapapun, langkah pasti yang bakal dilakukan untuk memnuhi kebutuhan hidup adalah dengan hidup hemat dan cermat.  hemat adalah hati-hati dalam  menggunakan uang, barang, dan sebagainya. Menggunakan sesuatu sesuai dengan keperluan tidak berlebih-lebihan. untuk lebih mudahnya, kebalikan dari hemat adalah boros, yaitu berlebih-lebihan dalam menggunakan uang, barang dan sebagainya. Boros juga dapat berarti tidak efektif (tepat guna) dan tidak efisien (irit). 

Dengan kata lain hemat adalah pola hidup yang mengatur pengeluaran seefesien mungkin guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hemat tidak sama dengan kikir atau pelit. karena hemat tetap mengeluarkan uang tetapi tidak berlebihan dan melakukan pemborosan.

Berikut beberapa tips untuk hidup hemat dan cermat:

1. Kenali Kebutuhan dan Keinginan
Terkadang seseorang sulit mengetahui mana kebutuhan dan mana keinginan. Bila melihat iklan atau mendengar diskon gede-gedean maka dirinya akan tergiur untuk membeli barang tersebut. Padahal barang tersebut tidak begitu dibutuhkan atau malah kadang dibiarkan teronggok begitu saja. Itulah salah satu contoh kasus keinginan bukan kebutuhan. Gampangnya, kebutuhan adalah barang yang benar-benar harus dipenuhi. Mengenal kebutuhan ini sangat penting agar uang yang anda pegang tidak mudah tergiur untuk dibelanjakan barang sembarangan. Mana kebutuhan pokok dan mana kebutuhan tidak pokok menjadi kunci di sini untuk menerapkan pola hidup hemat dan cermat.

2. Sering Mengecek Promo
 Akhir-akhir ini banyak sekali toko-toko dan pasar swalayan modern yang  mengharga gaet pembeli dengan melakukan promo dan diskon besar-besaran. Langkah ini terbukti efektif karena banyak masyarakat yang berbondong-bondong menyerbu toko atau swalayan tersebut yang terukti melakukan promo atau diskon gede. Langkah membeli barangbarang dengan harga promo juga layak dilakukan untuk hidup hemat dan cermat, sebab dalam harga-harga promo biasanya diskon yang diberikan cukup gede, sehingga harga barang yang dibeli akan lebih murah.  Mengenai harga barang promo, sebaiknya mengenal dulu bagaimana promo dan diskon itu dilakukan. Sebaiknya sebelum mengecek  harga promo, terlebih dahulu mengerti harga barang-barang sebelum promo. Jadi bisa dikalkulasi secara kasar berapa harga sebelum promo dan berapa harga setelah promo. Tapi perlu diingat, harga promo dan diskon ini tentu saja tetap berpegang teguh pada tips sebelumnya, yakni mengenal mana kebutuhan dan mana keinganan. Jangan semua barang yang sedang promo dan diskon itu diborong semua tanpa mengerti dan memilah mana barang yang dibutuhkan dan mana barang yang tidak diperlukan. Untuk mengecek barang-barang yang sedang promo bisa dilakukan di sini.  

3. Biasakan Belanja dengan Listing Kebutuhan
Sering sekali dialami banyak orang bila berbelanja ke pasar tradisional atau pasar modern, sering tergiur dengan barang-barang yang sebenarnya bukan barang yang hendak ingin dibeli. Tentu, bila ini sering terjadi, maka pengelolaan keuangan bisa tergoncang. Untuk menghindarinya, tips sederhana yang bisa dicoba adalah dengan melakukan listing daftar-daftar barang yang akan dibeli. Jadi setiap akan belanja ditulis dulu apa saja yang akan dibeli dalam lampiran kecil. Tujuannya adalah untuk lebih fokus pada barang-barang yang merupakan kebutuhan saja. Dengan demikian akan meminimalisasi terjadinya "tergoda" dengan barang-barang lain yang belum tentu merupakan kebutuhan, tapi hanya sebuah keinginan. (*) 


You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images