Buka Luwur, Ribuan Warga Antre Nasi jangkrik

Jumat, Mei 14, 2010


KUDUS-Puncak acara buka luwur di makam Sunan Kudus pada 10 Muharram1431 H, kemarin (27/12), berlangsung meriah. Ribuan warga dari berbagai daerah, baik dari Kudus maupun luar Kudus memadati kompleks Menara Kudus untuk mengantre mendapatkan nasi jangkrik yang dibagikan panitia sejak mulai pukul 05.00.

Dari pantauan Radar Kudus kemarin, ribuan warga mengantre untuk mendapatkan nasi jangkrik ini. Mereka rela berdesak-desakan dan menyusuri rute yang disediakan panitia demi untuk mendapatkan nasi jangkrik ini.

Meski rute yang disediakan antara laki-laki dan perempuan dibedakan, namun warga yang mengantre tetap berdesak-desakan. Hal ini karena banyaknya warga yang mengantre. Bahkan, di antara mereka banyak warga membawa anak-anaknya yang kecil. Akibatnya, panitia pun terpaksa harus mengangkat anak-anak tersebut untuk menghindari terjepit. Sebab, beberapa anak-anak tampak ada yang menangis karena tidak tahan dengan desak-desakan yang berlangsung.

Baca: Buka Luwur Menara Kudus, Dibedakan Antara Daging Nadzar dan Biasa

Yulia, salah seorang warga dari Gebog mengaku, bersama sejumlah teman sebayanya ia telah mengantre untuk mendapatkan sebungkus nasi jangkrik sejak pukul 05.00. ’’Saya sudah antre selama satu jam lebih, tetapi belum juga mendapatkan nasi jangkrik,’’ ujarnya.

Ia mengakui, harus bersabar untuk mendapatkan sebungkus nasi tersebut. Hal ini karena antrean cukup pandat dan panjang. Warga lainnya, Yusrul Wafa dari Jepara juga bernasip sama. Ia harus mengantre panjang dan berdesak-desakan untuk mendapatkan nasi ini. ’’Saya datang sejak tadi malam (Sabtu malam, Red),’’ ungkapnya.
Ia mengatakan, mengantre buka luwur ini untuk mendapatkan barokah Sunan Kudus melalui nasi jangkrik yang dibagikan ini. ’’Saya percaya nasi ini membawa berkah,’’ ungkapnya.

Sementara, acara penggantian luwur (kain mori) di pesarean makan Sunan Kudus sebagai puncak buka luwur sendiri dilaksanakan di dalam makam Sunan Kudus. Acara diawali dengan doa Asyura dan Tahlil oleh para ulama sepuh di Kudus dengan dihadiri ratusan undangan dari tokoh warga dan para pejabat di Kudus. Doa Asyura dipimpin oleh KH Sya’roni Ahmadi dan pembacaan tahlil dipimpin oleh KH Choirozyad.

Ketua Pengurus Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) H Nadjib Hassan, kepada Radar Kudus mengatakan, buka luwur tak lain merupakan peringatan khaul wafatnya Sayyid Ja’far Shadiq, Sunan Kudus.’’Karena tidak diketahui secara pasti hari wafatnya Sunan Kudus, maka para ulama Kudus sepakat menetapakan tanggal 10 Muharram sebagai puncak peringatan khaul,’’ katanya.

Agar tidak terjadi kesalahfahaman warga, kata dia, bahwa hari wafatnya Sunan Kudus adalah tanggal 10 Muharram, maka acara khaul ini disebut sebagai buka luwur. ’’Dibutuhkan 1.511 meter kain mori baru dalam penggantian luwur ini,’’ imbuhnya.
Untuk kain mori yang lama, pihkanya tidak melakukan pelelangan seperti yang dilakukan di daearah lain. ’’Kami membagikan ke warga,’’ ungkapnya.

Baca: Buka Luwur Menara Kudus Tak Pernah Ketinggalan Buka Asyura 

Nasi jangkrik yang dibagikan ke warga ini sendiri berjumlah 25.500 bungkus. ’’Melibatkan 250 ibu-ibu untuk membungkus ini,’’ tandasnya. Selain nasi bungkus tersebut juga ada sekitar 1.791 keranjang nasi yang dibagikan kepada tokoh masyarakat, pejabat dan para donatur.

Dalam menyiapkan sodakoh tersebut, pihaknya melakukan penyembelihan hewan kerbau sebanyak 10 ekor dan kambing sebanyak 62 ekor. Sementara untuk beras yang dimasak sebanyak 6,4 ton beras. ’’Semua beras dari warga dan juga dibagikan lagi ke warga,’’ tandasnya. (kha/rus)

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images