Buka Luwur Menara Kudus: Dibedakan, Antara Daging Nadzar dan Daging Biasa

Jumat, Mei 14, 2010



Melihat dari Dekat Buka Luwur Sunan Kudus 10 Muharram 1431 H (1)
 

Kesuksesan acara buka luwur, tak bisa dipisahkan dari bagian dapur.maklum saja, bagian dapur merupakan elemen penting dalam buka luwur. Pasalnya, dari sinilah ribuan bungkus nasi jangkrik, yang merupakan nasi khas buka luwur dibagikan kepada masyarakat. Bagaimana pengelolaan bagian dapur ini?


ASAP mengepul memenuhi ruangan bagian dapur panitia buka luwur Sunan Kudus. Saat Radar Kudus melihat proses di bagian dapur Sabtu (26/12) pagi lalu, puluhan orang telah sibuk dengan tugasnya masing-masing. Ada 16 pawon (tungku untuk memasak) yang telah dinyalakan untuk menanak nasi yang menghabiskan beras sekitar 16,4 ton. Di setiap pawon, terdapat dua buah dandang besar. Dua dandang ini, bagian depan untuk menanak nasi dan belakangnya untuk memasak air yang pada akhirnya digunakan untuk menanak nasi.

Setiap kali menanak nasi, masing-masing dandang diisi dengan beras sekitar 84 kilogram. ’’Praktis, untuk memasak 6,4 ton beras tersebut dibutuhkan lima kali angkatan menanak nasi,’’ kata Anis, koordinator dapur.

Ia menjelaskan, setiap pawon masing-masing dibutuhkan dua orang yang bertugas. Satu sebagai penanggung jawab dan yang satunya lagi membantu. ’’Paling tidak dibutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk menanak nasi ini,’’ imbuhnya.

Sementara untuk lauk pauk yang disediakan dalam buka luwur ini panitia menyembelih 10 ekor kerbau dan 62 kambing. Untuk memasaknya dibutuhkan 28 wajan. Masing-masing wajan sekitar 50 kilogram daging yang dimasak. ’’Paling tidak dibutuhkan sekitar 4 jam untuk mematangkan daging ini,’’ imbuhnya.

Baca: Buka Luwur, Ribuan Warga Selalu Antre Nasi Jangkrik

Secara keseluruhan proses memasak seluruh daging dari hewan-hewan tersebut dilakukan sebanyak 3 kali angkatan. ’’Seluruh kegiatan dapur ini dimulai pada Sabtu (26/12) dini hari sekitar pukul 02.00,’’ imbuhnya.

Di antara daging-daging yang dimasak ini –yang semuanya berasal dari masyarakat—ada beberapa daging kambing yang berupa daging nadzar. Daging ini seluruh proses perlakuannya berbeda dengan memperlakukan terhadap daging biasa. Dari 62 kambing yang disembelih tahun ini, ada 19 kambing yang merupakan nadzar dari para donatur. Sementara, untuk kerbau tidak ada yang berasal dari nadzar.

Ketua Pengurus Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) H Nadjib Hassan, kepada Radar Kudus mengatakan, pengolahan serta pendistribusian daging seluruh daging nadzar ini berbeda dengan daging biasa lainnya. ’’Daging nadzar ini tidak boleh diberikan bagi nonmuslim,’’ katanya.

Untuk itu, lanjutnya, mulai dari proses penyembelihan, pengolohan, memasak serta mendistribusikan daging nadzar ini, harus dibedakan dengan daging biasa. Sebab, dalam aturan Islam disebutkan daging nadzar harus diberikan kepada orang Islam. ’’Agar tidak terjadi kesalahan distribusi kepada nonmuslim, maka panitia membedakan daging nadzar dari daging biasa lainnya,’’ jelasnya. Dari 19 ekor kambing nadzar itu, dihasilkan 500 keranjang lauk pauk dalam keranjang. Dan distribusinya khusus diberikan kepada orang Islam.

Baca: Buka Luwur Menara Kudus Tak Pernah Ketinggalan Bubur Asyura

Memasaknya sendiri, dibutuhkan 5 kawah untuk memasak daging nadzar. Memasaknya menggunakan masakan menu jangkrik goreng. Untuk memudahkan distribusi daging nadzar ini, maka panitia mengambil kebijkan bahwa 500 keranjang yang berisi daging nadzar dibagikan kepada para perewang yang jelas-jelas Islam. ’’Kami mendistribusikan kepada para perewang yang membantu membungkus nasi,’’ katanya. Selain itu, distribusi daging nadzar ini diberikan ke beberapa pembantu panitia lainnya.

Sementara, untuk daging biasa, pendistribusianya diberikan kepada masyarakat umum melalui ribuan nasi bungkus yang dibagi secara umum. Hal ini karena pendistribusan daging shodakoh biasa tidak ada keharusan untuk membagikannya khusus kepada orang Islam saja.

Dalam buka luwur kali ini, sebanyak 25.500 bungkus dibagikan kepada masyarakat umum pada Minggu (27/12) pagi mulai pukul 05.00 hingga sekitar pukul 08.00. Selain itu, 1.791 keranjang nasi dibagikan kepada tokoh masyarakat, pejabat dan para donatur. (bersambung/rus)

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images